Demo FPI menuntut Densus 88 di bubarkan
Kenapa jawa barat terkenal sebagai sarang Teroris? Hal ini tidak terlepas dari pemerintah daerah setempat yang membiarkan atau bahkan mendukung tindakan intoleransi kepada keyakinan kelompok minoritas.
Adalah Ahmad Heryawan yang saat ini menjadi Gubernur Jawa Barat merupakan kader partai PKS dimana partai ini menjadikan agama sebagai orientasi dari kebijakan partainya. Tak bisa dipungkiri bahwa partai ini merupakan wadah yang nyaman bagi kelompok islam garis keras yang memiliki cara-cara dakwah dengan kekerasan sebagai ciri khasnya, Mengkafirkan kelompok lain, Melarang keyakinan yang tidak sesuai dengan pandanganya adalah prestasi Islam model kekerasan seperti ini.
Dalam pergerakannya PKS menampilkan dua wajah untuk menarik simpati pendukungnya. Di satu sisi PKS meneriakkan kebebasan berkumpul dan berserikat sebagai wujud dari sistem demokrasi yang ada di negara ini, namun pada saat yang sama PKS juga mendukung dan melindungi upaya makar terhadap NKRI dari sebagian simpatisanya.
Kita mungkin tidak asing dengan kata-kata: Dirikan Khilafah, pemerintah Thogut, Pancagila untuk menyebut Pancasila, Syiah kafir, Ahlu bid’ah, kuburiyyun dan tuduhan-tuduhan yang mendiskreditkan keyakinan kelompok lain. Ini semua tumbuh subur di Jawa Barat karena pemerintah daerahnya yang dipimpin kader PKS yang intoleran melindungi sikap intoleransi warganya.
Walhasil propinsi Jawa Barat kembali jadi top score dalam masalah kekerasan pada kebebasan beragama serta berkeyakinan, seperti hasil temuan Wahid Institute dalam laporan tahunan mereka tentang kebebasan beragama dan berkeyakinan (KB) serta Intoleransi di Indonesia.
Ahmad Heryawan bahkan seperti di ketahui dengan tanpa malu-malu memakai kaos bertuliskan ”Syiah Sesat Bukan Islam”. Sikap intoleran yang ditampilkan Gubernur ini tentu saja akan mencederai rasa keadilan sebagian warganya yang bermadzab Syiah. Tak diragukan lagi bahwa intoleransi adalah masalah bagi bangsa ini yang mengusung jargon Bhinneka Tunggal Ika, Masalah ini sama berbahayanya dengan Korupsi, Terorisme dan Narkoba.(AA)
0 komentar:
Posting Komentar